Purworejo, NU Lebaksiu Online
Ribuan warga Nahdlatul Ulama atau Nahdliyin Kecamatan Loano, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, mengikuti long march syukuran pelunasan hutang pembelian tanah untuk pembangunan Gedung Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Loano pada Ahad (28/9/2025). Longmarch dimulai dari Gedung MWC NU Loano menuju makam KH Nur Muhammad di Ngadiwongso, Salaman, Magelang, dengan jarak sekitar 22 kilometer. Perjalanan ini ditempuh dalam waktu 4-6 jam, tergantung kemampuan peserta—yang terdiri dari anak-anak sampai lansia.
Mantan Ketua PAC IPNU Loano, Muhammad Hidayatullah, menjelaskan bahwa pembangunan gedung MWC NU Loano telah berlangsung sejak 2019. Selama enam tahun terakhir, warga NU rutin menggelar tahlil kubro dan mujahadah setiap malam Selasa untuk memohon kelancaran pembangunan.
“Tidak terasa sudah menghabiskan dana sekitar Rp4 miliar, dan 90 persen dari itu hasil swadaya infaq jamaah NU, baik melalui rutinan malam Selasa di ranting-ranting maupun event pengajian akbar,” ujarnya.
Namun perjalanan penggalangan dana tidak selalu mulus. Pada 2023, lanjut Hidayatullah, MWCNU Loano harus berutang Rp1,5 miliar untuk membeli sebidang tanah yang mendadak dijual pemiliknya dan nyaris dibeli toko modern. Lokasi tanah itu berada di samping gedung MWCNU dan dekat sekolah Maarif.
“Karena khawatir tanah jatuh ke pihak lain, akhirnya diputuskan membeli meski harus ngutang. Alhamdulillah, hutang itu kini sudah lunas,” tambahnya.
Sebagai bentuk syukur, bendahara MWCNU Loano, Muh Heriyanto, bersama tiga panitia pembangunan berikrar nazar atau janji untuk berjalan kaki menuju makam KH Nur Muhammad. Namun, semangat kebersamaan warga membuat aksi ini berkembang menjadi longmarch massal.
“Awalnya hanya empat orang yang berniat jalan kaki. Tapi warga ranting-ranting (NU) tidak mau ketinggalan. Akhirnya sekitar 1.200 orang ikut membersamai,” jelas pria yang kini berkhidmah sebagai pengurus Lembaga Ta’lif wan Nasyr (LTN) PCNU Purworejo itu.
Hidayatullah juga menggambarkan keadaan yang ia tangkap di lapangan saat longmarch berlangsung. “Suasana semakin haru saat peserta bersama-sama melantunkan mars Syubbanul Wathon sebelum keberangkatan. Barisan panjang peserta tampak bersemangat, bahkan banyak yang sudah berusia lanjut, termasuk seorang jamaah berusia 78 tahun,” beber dia.
Aksi ini juga mendapatkan dukungan luas. MWC NU Bener, yang berlokasi di sebelah Kecamatan Loano, menyiapkan dua pos resmi pemberhentian, lengkap dengan tempat istirahat dan makanan.
Dukungan juga datang dari warga Muhammadiyah yang menyediakan pos istirahat, serta sejumlah pos dadakan dari masyarakat sekitar. Setibanya di Magelang, peserta disambut MWCNU Salaman yang membuka dua pos penyambutan, termasuk di lokasi finis di makam Mbah Nur Muhammad. Hidayatullah menegaskan, tujuan longmarch ini tidak hanya untuk menepati janji, tetapi juga wujud kekompakan warga NU Loano.
“Selama pembangunan, panitia diijazahi KH Achmad Chalwani (Rais ‘Ali JATMAN) untuk rutin mujahadah setiap malam Ahad Pon di makam Mbah Nur Muhammad. Jadi, syukuran ini sekaligus mengikat semangat bersama warga NU agar terus berkhidmah,” ungkapnya. Menurutnya, meskipun hanya berlangsung sehari, semangat kebersamaan dalam longmarch tersebut akan menjadi bekal berharga bagi perjuangan NU di Loano ke depan.
Menjadi inspirasi pengurus NU
Ketua PCNU Kabupaten Purworejo Gus Muhammad Haekal mengapresiasi usaha, jerih payah, dan kekompakan yang ditunjukkan pengurus dan Nahdliyin di Loano. Menurut Gus Haekal, enam tahun sejak proses awal hingga berdirinya Gedung MWCNU Loano Purworejo, dengan ditandai longmarch jalan kaki dari Loano Purworejo ke Salaman Magelang itu, dapat menjadi inspirasi bagi pengurus NU di tempat lain.
“Jerih payah, partisipasi, sedekah, dan semangat pengurus NU dan Badan Otonom NU di Loano dapat menginspirasi Pengurus NU di tempat lain,” ujarnya. Gus Haekal pun mendoakan agar Allah Swt melipatgandakan pahala atas perjuangan dan pengorbanan semua kader yang terlibat di dalam pembangunan gedung MWCNU Loano dan kegiatan longmarch tersebut.
Sementara itu, Bupati Purworejo Yuli Hastuti yang hadir saat pelepasan peserta longmarch mengapresiasi semangat gotong royong warga NU Loano. “Keberhasilan ini bukan sekadar berdirinya gedung, melainkan bukti bahwa kebersamaan dan keikhlasan mampu menghasilkan karya besar,” ujarnya, seperti dikutip Kompas.
Comment